Rabu, 13 Maret 2013

Guruku..



PAHLAWAN PENDIDIKAN DI DAERAH 3T
Pendidikan merupakan salah satu ujung tombak dalam usaha memajukan bangsa Indonesia. Pendidikan adalah hal yang wajib didapatkan oleh seluruh anak bangsa tanpa terkecuali. Semuanya berhak untuk mendapatkan pendidikan terbaik untuk bekal masa depan, baik dalam hal kualitas, jenjang, sarana dan prasarana maupun kesempatan. Pendidikan adalah investasi masa depan, melalui pendidikanlah seseorang dapat mengubah nasib diri dan bangsanya kelak.
            Pendidikan adalah sebuah sistem yang tidak akan pernah bisa berjalan sendiri tanpa dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak. Akan tetapi, pendidikan di Indonesia saat ini masih menjadi sebuah masalah krusial yang sulit diurai bagaikan benang kusut. Berbagai masalah pendidikan yang masih mengantri untuk mendapatkan solusi, seperti belum tercapainya pemerataan pendidikan di berbagai daerah, kurangnya relevansi antara bekal yang diberikan sekolah dengan perkembangan masyarakat, serta mutu sekolah yang masih kurang.
             Sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan tidak akan berfungsi jika tidak ada yang menjalankan, yaitu pendidik. Bagaimanapun baik suatu tujuan pendidikan, kurikulum serta sarana dan prasarana yang disediakan, tetap tidak akan bisa digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan, jika tidak dikelola dengan baik. Seperti yang dikatakan John F.Kennedy, bahwa       “ Bila ada sesuatu yang salah pada sistem disuatu negara, maka lihatlah apa yang salah pada pendidikannya”. Pendidikan memegang peran besar dalam kelangsungan bangsa Indonesia ini.
Menjadi sebauh tantangan tersendiri bagi para guru yang memutuskan untuk mau mengajar di daerah dengan julukan 3T  tersebut, karena tidak semua guru mau dan mampu untuk melaksanakan tugas mulia ini. Kita memang tidak dapat melimpahkan kesalahan pada pihak guru saja, karena pada hakikatnya pendidikan adalah tanggung jawab kita bersama.
Banyak alasan mengapa para guru kita terkesan enggan untuk mengabdi di daerah 3T tersebut. Kurangnya fasilitas dan sulitnya daerah tersebut untuk diakses, itulah masalah pokok di daerah 3T. Tidak jarang, para guru harus menempuh jarak berkilo-kilo meter berjalan kaki untuk mencapai sekolah. Tak terhitung bahaya apa saja yang mereka hadapi untuk menunaikan tugas mulianya, mulai dari tantangan alam yang keras hingga hal tak terduga lainnya.
Saat ini pemerintah telah melakukan upaya pemerataan tenaga pendidik ini dengan menggalakkan program SM3T  Sarjana Mendidik di daerah ( Terdepan Terluar Tertinggal ), dengan harapan agar anak bangsa yang ada di sana mendapatkan kesempatan belajar dan mendapatkan pengajaran terbaik. Sarjana-sarjana terbaik bangsa ini siap mengabdi, menjadikan diri mereka sebagai wakil bangsa untuk membayar janji kemerdekaan akan pemerataan pendidikan yang hingga kini belum bisa terbayar lunas.
Mereka rela meninggalkan hiruk pikuk dan segala kenikmatan yang bisa saja dengan mudah mereka dapatkan di kota mereka, akan tetapi semangat dan kemauan baja mereka mampu mengalahkan ego mereka. Anak-anak yang tinggal di daerah 3T pun mempunyai potensi besar yang harus dikelola dan diberikan fasilitas untuk berkembang. Agar mereka tak lagi merasakan berbagai diskriminasi pendidikan, baik dari segi jumlah maupun mutu pendidikan yang mereka terima.
Mengajar dengan segala keterbatasan fasilitas, seperti tidak layaknya kondisi sekolah dan jumlah guru yang terbatas itulah kondisi mereka. Ruang kelas yang amat terbatas, dalam satu sekolah terkadang hanya ada 2 ruang kelas, ruang pertama untuk kelas I, II dan III, sedang ruang kedua untuk kelas IV, V dan VI. Banyak ditemukan hanya ada satu hingga dua guru yang mengajar 6 kelas, sebuah fenomena yang sangat kontras, dimana di daerah tertentu seorang guru harus berebut mencari tambahan jam mengajar untuk memenuhi ketentuan jam mengajar dalam satu minggu, bahkan hinngga ke lain sekolah maupun dengan mengajar mata pelajaran yang bukan menjadi latar belakang pendidikannya.
Begitu besar pengorbanan yang dilakukan oleh “ Pahlawan Kecerdasan” bangsa kita, sebuah hal yang harus mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Guru memang pahlawan tanpa tanda jasa yang membawa pelita dan penyejuk dalam kehausan kami akan ilmu pengetahuan yang  begitu dalam untuk diselami. Pengabdianmu ini akan melahirkan putra-putra terbaik bangsa yang kelak menjadi pemimpin negeri ini. Terimakasih guruku.



Notes :
Salah satu apresiasi untuk para pahlawan pendidikan, terutama bagi mereka yang sudah berbesar hati dan ikhlas untuk mengabdikan jiwa raga di sudut terpencil negeri ini. Mengajar mereka yang sering terlupakan, terpinggirkan adalah sama dengan kita. Tak ada yang berbeda, dan mereka para pendidik SM 3T merupakan salah satu dari segelintir orang yang peduli dan mau. Terimakasih.. J




Tidak ada komentar:

Posting Komentar