PAHLAWAN PENDIDIKAN DI DAERAH 3T
Pendidikan merupakan salah satu
ujung tombak dalam usaha memajukan bangsa Indonesia. Pendidikan adalah hal yang
wajib didapatkan oleh seluruh anak bangsa tanpa terkecuali. Semuanya berhak
untuk mendapatkan pendidikan terbaik untuk bekal masa depan, baik dalam hal
kualitas, jenjang, sarana dan prasarana maupun kesempatan. Pendidikan adalah
investasi masa depan, melalui pendidikanlah seseorang dapat mengubah nasib diri
dan bangsanya kelak.
Pendidikan
adalah sebuah sistem yang tidak akan pernah bisa berjalan sendiri tanpa
dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak. Akan tetapi, pendidikan di
Indonesia saat ini masih menjadi sebuah masalah krusial yang sulit diurai
bagaikan benang kusut. Berbagai masalah pendidikan yang masih mengantri untuk
mendapatkan solusi, seperti belum tercapainya pemerataan pendidikan di berbagai
daerah, kurangnya relevansi antara bekal yang diberikan sekolah dengan
perkembangan masyarakat, serta mutu sekolah yang masih kurang.
Sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan
tidak akan berfungsi jika tidak ada yang menjalankan, yaitu pendidik.
Bagaimanapun baik suatu tujuan pendidikan, kurikulum serta sarana dan prasarana
yang disediakan, tetap tidak akan bisa digunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan, jika tidak dikelola dengan baik. Seperti yang dikatakan John
F.Kennedy, bahwa “ Bila ada sesuatu
yang salah pada sistem disuatu negara, maka lihatlah apa yang salah pada
pendidikannya”. Pendidikan memegang peran besar dalam kelangsungan bangsa
Indonesia ini.
Menjadi sebauh tantangan tersendiri
bagi para guru yang memutuskan untuk mau mengajar di daerah dengan julukan
3T tersebut, karena tidak semua guru mau
dan mampu untuk melaksanakan tugas mulia ini. Kita memang tidak dapat
melimpahkan kesalahan pada pihak guru saja, karena pada hakikatnya pendidikan
adalah tanggung jawab kita bersama.
Banyak alasan mengapa para guru
kita terkesan enggan untuk mengabdi di daerah 3T tersebut. Kurangnya fasilitas
dan sulitnya daerah tersebut untuk diakses, itulah masalah pokok di daerah 3T.
Tidak jarang, para guru harus menempuh jarak berkilo-kilo meter berjalan kaki
untuk mencapai sekolah. Tak terhitung bahaya apa saja yang mereka hadapi untuk
menunaikan tugas mulianya, mulai dari tantangan alam yang keras hingga hal tak
terduga lainnya.
Saat ini pemerintah telah melakukan
upaya pemerataan tenaga pendidik ini dengan menggalakkan program SM3T Sarjana Mendidik di daerah ( Terdepan Terluar
Tertinggal ), dengan harapan agar anak bangsa yang ada di sana mendapatkan kesempatan
belajar dan mendapatkan pengajaran terbaik. Sarjana-sarjana terbaik bangsa ini
siap mengabdi, menjadikan diri mereka sebagai wakil bangsa untuk membayar janji
kemerdekaan akan pemerataan pendidikan yang hingga kini belum bisa terbayar
lunas.
Mereka rela meninggalkan hiruk
pikuk dan segala kenikmatan yang bisa saja dengan mudah mereka dapatkan di kota
mereka, akan tetapi semangat dan kemauan baja mereka mampu mengalahkan ego
mereka. Anak-anak yang tinggal di daerah 3T pun mempunyai potensi besar yang
harus dikelola dan diberikan fasilitas untuk berkembang. Agar mereka tak lagi
merasakan berbagai diskriminasi pendidikan, baik dari segi jumlah maupun mutu
pendidikan yang mereka terima.
Mengajar dengan segala keterbatasan
fasilitas, seperti tidak layaknya kondisi sekolah dan jumlah guru yang terbatas
itulah kondisi mereka. Ruang kelas yang amat terbatas, dalam satu sekolah
terkadang hanya ada 2 ruang kelas, ruang pertama untuk kelas I, II dan III,
sedang ruang kedua untuk kelas IV, V dan VI. Banyak ditemukan hanya ada satu
hingga dua guru yang mengajar 6 kelas, sebuah fenomena yang sangat kontras,
dimana di daerah tertentu seorang guru harus berebut mencari tambahan jam
mengajar untuk memenuhi ketentuan jam mengajar dalam satu minggu, bahkan
hinngga ke lain sekolah maupun dengan mengajar mata pelajaran yang bukan
menjadi latar belakang pendidikannya.
Begitu besar pengorbanan yang
dilakukan oleh “ Pahlawan Kecerdasan” bangsa kita, sebuah hal yang harus
mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Guru memang pahlawan tanpa tanda jasa
yang membawa pelita dan penyejuk dalam kehausan kami akan ilmu pengetahuan
yang begitu dalam untuk diselami. Pengabdianmu
ini akan melahirkan putra-putra terbaik bangsa yang kelak menjadi pemimpin
negeri ini. Terimakasih guruku.
Notes :
Salah satu apresiasi untuk para
pahlawan pendidikan, terutama bagi mereka yang sudah berbesar hati dan ikhlas
untuk mengabdikan jiwa raga di sudut terpencil negeri ini. Mengajar mereka yang
sering terlupakan, terpinggirkan adalah sama dengan kita. Tak ada yang berbeda,
dan mereka para pendidik SM 3T merupakan salah satu dari segelintir orang yang
peduli dan mau. Terimakasih.. J