Kamis, 20 Desember 2012

NEVER GIVE UP, EKA :')

Motivation pict, :")



Percayalah, akan ada hikmah dibalik setiap kejadian yang kita alami. Rencana Allah lah yang paling baik untuk kita, believe it :)

Ngga tau kan takdir Allah ? Berusaha, berdo'a dan tawakkal :'). That the best way, i think :)

  Sabar, Sabar dan Sabar. Semua akan indah pada waktunya :)


Dengan ikhlas, semua akan terasa ringan dan insya Allah menjadi barokah :)


Berusahalah, maka Allah akan menolongmu. Karena Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, jika kaum itu tidak mau berusaha mengubah nasibnya sendiri. 



Jangan pernah iri eka. Apa yanng mereka punya belum tentu baik utukmu, dan ingatlah: " setiap orang puunya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Eka, kamu punya sesuatu yang tak mereka punya. Syukurilah, ^.^



Suntikan semangat yang tak boleh hilang. kamu itu berusaha tidak hanya untuk dirimu saja, ada ALLAH, bapak mama mu, adik-adikmu, keluarga dan semua orang yang menyayangi dan kau sayangi. You're never alone . Trust it !!


Always keep your spirit, coz your spirit is your motivation. think and action. !! ^.^

everythings all right, 
-eka_rahmawati-
Perpustakaan UNY Kampus Wates, 
20.12.2012, 11.11

Minggu, 16 Desember 2012

20th, I AM NOW


20th, I AM NOW

Tak mampu ku ingat, kapan aku mulai mengenal dunia ini
Yang aku tahu, aku selalu menangis ketika aku sakit, lapar dan saat keinginanku tak mampu dipenuhi
Yang aku ingat, aku bermain sepanjang hari
Yang aku ingat, aku tak punya beban saat itu
Yang aku ingat, hanya ada bahagia dalam hidupku
Bersama orang-orang yang menyayangiku
Itu masa kecilku
Ketika masa kecil itu perlahan menghilang…
Digantikan masa remaja yang sungguh indah
Bagai burung yang baru saja mampu terbang
Kurentangkan sayap hingga jauh
Terkadang tak kuhiraukan panggilan mereka yang mengkhawatirkanku
Yang aku tahu, aku bahagia dengan itu
Kini, semua itu hanya tinggal dalam kenanganku
Aku sadar, tak lagi mampu aku seperti kala itu
DEWASA, itulah aku sekarang
Akulah pemimpin mereka, ibu, kakak dan adikku
Kan kubuktikan pada semua, kan kujaga mereka untuk Ayah di surga
Tak kan pernah kubuat mereka kecewa
Aku hanya akan membuat mereka tersenyum bahagia nan bangga
Kini …
20 tahun sudah ku ada di dunia ini
Senantiasa kupanjatkan syukur kepadaMU
Aku sadar, aku hanyalah titik kecil dalam luasnya dunia ini


Aku bukanlah orang yang suci maupun sok suci
Tapi aku ingi menjadi orang yang suci
Aku tahu, ilmuku masih begitu dangkal
Tapi aku punya niat dan kemauan, maka Ridhoilah Tuhan
Kuatkanlah aku Tuhan
Aku punya mereka dipundakku, tanggung jawabku
TUHAN…Aku punya banyak pinta,
Buatlah sisa umur ini, umur orang-orang terkasih dan tersayang senantiasa menjadi berkah
Jadikanlah kami hamba-hamba terkasihmu
Yang kau tuntun dalam terangnya Rahmatmu
Aku juga punya cinta, TUHAN
Jodoh memang rahasia dan kuasaMU
Kami hanya mampu berdoa dan berusaha
Tak pantas bagi kami untuk mendahului takdirmu
Jagalah kami…
Tautkanlah kami pada cintaMU, janga pernah kau lepaskan cintaMU
Jangan sampai kami terlena karena cinta itu
Cinta padamu adalah cinta hakiki yang tak kan mampu terganti

Kini, aku ingin berubah menjadi lebih baik. Tuntunlah aku, ridhoilah langkahku. Aku ingin jadi kebanggaan ibuku, pelindung kakak dan pelindung bagi kakak-kakak dan adik-adikku. Imam dunia akhirat untuk dia yang tercipta dari tulang rusukku. Hambamu yang senantiasa menebarkan kebaikan di muka bumi ini. Aamiin yaa robbal’alamiin.


Wates, December 7th 2012

Rabu, 05 Desember 2012

HE IS NOT MINE, now..


KETIKA BELUM MENJADI HAKMU...

Sebelum tiba waktunya untuk kamu halal bersama dia, tahankanlah hatimu, tahanlah perasaanmu. Jika perasaan itu tidak tertahan lagi, curahkan segala isi hatimu tentang cinta dan rindu, tentang do'a dan harapanmu pada ALLAH SWT.
Dan simpanlah berkah yang tidak beralamat itu sebaik mungkin
Apabila tiba saatnya kamu disatukan, maka serahkan segala isi hatimu padanya
Dia pasti bahagia menerimanya
Tetapi jika waktu itu belum tiba...
Biarlah ia menjadi rahasia antara dirimu dan Sang Pencipta saja,
karena kelak jika dia bukan milikmu, biarlah ALLAH SWT yang mengatur semuanya
Sehingga keindahan itu datang pada waktunya..

Jika dia belum halal bagimu,
Tahanlah...
Bersabarlah...
Pantaskanlah diri kita untuknya, karena
" wanita yang baik itu unuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk wanita yang baik pula"
:")

Senin, 03 Desember 2012

ALLAH, I NEED YOU here

ALLAH, I NEED YOU here

Ketika mereka terbahak menertawakan mimpimi
Ketika kau tak lagi percaya akan kekuatan mimpi
Ketika kau terpuruk 
Tak lagi mampu berdiri tegak





INGATLAH !!!
DIA kan selalu ada di belakangmu
Menuntunumu...
Membimbingmu...
Menyayangimu...
Mengasihimu...
Janganlah pernah kau berpikir kau sendirian
DIA selalu ada didekatmu, dihatimu
Mendekatlah, maka DIA akan menyongsongmu
Yakinlah akan tangan-tangan gaib yang akan diturunkan untukmu
DIA yang perkasa..
DIA yang kuasa...
DIA lah segalanya

 Seindah apapun rencana yang kau buat
Takkan pernah mampu menandingi hebatnya rencana yang telah disiapkan untukmu
Jadi, bersabarlah !!
Yakinlah...
Apapun yang diberikan untukmu adalah yang terbaik untukmu
Always try and effort to be better, the best. Always..

-taman UNY Kampus Wates-
-eka_rahmawati- ( 03122012, 13:37)


MEMBANGUN KARAKTER DALAM UN


MEMBANGUN KARAKTER DALAM UN

Ujian Nasional atau yang lebih dikenal dengan singkatan UN merupakan sebuah agenda rutin tahunan yang diadakan pemerintah melalui Direktorat Pendidikan. UN dilaksanakan sebagai salah satu syarat kelulusan yang harus dilewati para siswa di kelas akhir pada masing-masing jenjeng pendidikan, baik SD, SMP maupun SMA. Saat ini UN ibarat “buah simalakama”, sehingga mau tidak mau setiap siswa yang ingin melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi harus menklukkan Ujian Nasional ini. Ujian Nasioanl seolah menjadi dewa penentu masa depan para siswa, kerja keras belajar selama 6 tahun ataupun 3 tahun hanya ditentukan ujian selama beberapa hari saja.
Apakah UN benar-benar adil jika dijadikan tolak ukur keberhasilan siswa dalam studinya? Ujian Nasional terbukti mampu mengadakan sesuatu yang tadinya tidak ada dan mampu menghilangkan sesuatu yang sebelumnya ada. Demi mendapatkan tulisan “LULUS” pada ijazah dan akreditasi baik untuk sekolahnya, segenap usaha pun dilakukan, tidak ketinggalan waktu dan materi pun dikorbankan oleh semua pihak, mulai dari siswa, guru hingga orang tua siswa itu sendiri.
Dari segi siswa sendiri, siswa dituntut harus bisa menguasai seluruh materi yang akan diujikan. UN mampu memaksa siswa yang tadinya antipati dengan buku pelajaran berubah menjadi berkawan dengan buku,.akan tetapi ada perasaan takut dan tertekan dibalik sikap rajin belajar mereka. UN tetaplah menjadi suatu momok yang menakutkan, sehingga mereka belajar dengan perasaan was-was dibayang-bayangi kata-kata “TIDAK LULUS”, hal ini berakibat pada orientasi belajar mereka yang hanya mengjar kata “LULUS”. Akibat yang lebih memprihtinkan yaitu bila sang murid melakukan tindakan nekad dengan membuat contekan atau bahkan berusaha mencari bocoran kunci jawaban, baik itu dari teman maupun dari pihak yang sengaja mencari keuntungan dari keadaan ini. Mereka rela mengeluarkan uang dalam jumlah yang cukup besar hanya untuk kunci jawaban yang tidak dapat dijamin kebenarannya. Hal ini tentu mengundang keprihatinan, betapa ujian nasional secara tidak langsung membentuk moral generasi penerus kita menjadi hancur. Ujian nasional yang seharusnya menjadi ajang evaluasi yang penuh dengan kejujuran dan nilai agung lainnya harus tercoreng karena banyaknya praktek-praktek yang menyimpang di dalamnya.
Guru yang bertindak sebagai orang tua di sekolah pun tak kalah sibuk mempersiapkan ujian nasional yang akan dijelang para siswanya. Guru harus membelajarkan mateeri ujian nasional dengan begitu keras hingga terkadang materi mata pelajaran non Ujian Nasional terabaikan. Pemadatan jadwal pembelajaran dan pemberian jam tambahan di pagi dan sore hari pun mati-matian dilakukan agar para siswa benar-benar menguasai materi Ujian Nasional. Di waktu yang semakin mendekati Ujian Nasional, terkadang siswa hanya diberi cara-cara pintas untuk menyelesaikan suatu soal saja. Guru lupa bahwa bukan hanya kata “bisa” yang harus dicapai siswanya, tetapi yang terpenting justru proses pemahaman siswa itu sendiri. Semua ini dilakukan agar semua siswa yang diajar lulus, daan guru terhindar dari cap “guru yang gagal” bila ada siswa yang diajarnya yang tidak lulus. Namun terlepas dari ssemua sisi negatif yang ditimbulkan,dengan adanya Ujian Nasional ini membuat guru menjadi lebih bergairah untuk mengajar, karena tidak hanya tanggung jawab profesi yang diembannya tetapi juga harga diri sebagai seorang guru dipertaruhkan.
Selain itu, orang tua pun menjadi pihak yang ikut terlibat dalam usaha persiapan Ujian Nasiona. Kebanyakan dari orang tua siswa tidak keberatan dengan adanya jam tambahan yang diberikan oleh pihak sekolah sebagai upaya mneghadapi Ujian Nasional, karena mereka pun menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Bahkan banyak dari orang tua siswa yang belum merasa cukup puas dengan fasilitas yang diberikan sekolah sehingga mereka memasukan anak-anaknya pada lembaga bimbingan belajar non formal yang sudah cukup mempunyai nama dan dipandang cukup berkompeten dibidangnya. Namun ada juga orang tua yang justru berusaha mencarikan kunci jawaban bagi anak-anaknya, dan rela mengeluarkan uang yang jumlahnya tentu tidak sedikit.
Terlepas dari semua sisi positif maupun negatif yang ada pada Ujian Nasioanal, pemerintah sebaiknya mampu bersikap lebih bijak lagi terhadap Ujian Nasional. Kurang adil rasanya apabila kerja keras menempuh studi selama bertahun-tahun hanya ditentukan dengan ujian yang hanya berlangsung selama beberapa hari saja. Banyak sekali hal insidental yang tidak mampu kita ramalkan kejadiannya, misalnya siswa yang cerdas dalam kesehariannya namun saat Ujian Nasional sedang sakit sehingga tidak dapat mengikuti Ujian dengan baik. Atau siswa yang berprestasi dalam bidang olahraga tetapi mempunyai kemampuan akademik yang kurang harus mendapati kenyataan pahit karena Ujian nasionalnya gagal, dan masih banyak hal yang lain. Oleh karena itu, Ujian Nasional hendaknya mampu memadukan segala aspek kemampuan siswa, baik di bidang akademik maupun non akademik dengan tetap memperhatikan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik sehingga diharapkan Ujian Nasional mampu menjadi sebuah tolak ukur keberhasilan suatu proses pendidikan sekaligus sebagai ajang internalisasi pendidikan karakter tidak hanya bagi siswa, tetapi juga bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya.


Dimuat di Jawa Pos, Kamis 19 April 2012. Alhamdulilah, semangat2 ^_^
-eka_rahmawati- (03122012, 11:48)

Minggu, 02 Desember 2012

INTEGRASI NILAI UN DALAM PMB PTN 2013



INTEGRASI NILAI UN DALAM PMB PTN 2013

Sebuah  wacana tentang rencana Kemendikbud untuk mengintegrasikan hasil UN SMA/ SMK/ MA pada penerimaan mahasiswa baru tahun 2013 kini tengah hangat diperbincangkan dalam dunia pendidikan kita. Wacana ini muncul sebagai akibat dari berbagai fenomena pada penerimaan mahasiswa baru PTN pada tahun-tahun sebelumnya yang menuai banyak polemik.
 Masih menjadi suatu perdebatan apakah hasil UN yang hanya dilaksanakan selama beberapa hari saja dapat menjadi suatu tolak ukur bagi kemampuan sang siswa yang telah menjalani masa studi selama 3 tahun. Pelaksanaan UN yang selama ini sudah berlangsung di Indonesia pun masih menimbulkan suatu tanda tanya dan kebingungan, karena sistem yang selam ini dugunakan hanyalah sistem yang menilai sisi kognitif siswa dan dinilai masih mengesampingkan sisi lain dari kemampuan siswa.
Pada kenyataannya setiap siswa itu mempunyai kemampuan yang berbeda-beda, baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Dan seperti kita tahu, instrumen UN yang ada saat ini baru mampu mengukur sisi akademik saja, belum menyentuh sisi yang lain termasuk aspek kepribadian siswa. Padahal tujuan dari suatu pendidikan adalah menghasilkan generasi yang tidak hanya cakap dalam bidang akademik saja dengan mengesampingkan faktor lainnya, akan tetapi diharapkan mampu menghasilkan output yang cakap dalam berbagai bidang dan tentu saja mempunyai karakter luhur.
Melihat sisi lain pelaksanaan UN kita saat ini, masih terdapat banyak kecurangan yang terjadi. Berbagai hal ganjil dalam pelaksanaan UN ini tentu saja membuat beberapa PTN begitu ketat dalam menggunakan hasil UN sebagai tolak ukur dalam penerimaan mahasiswanya. Penggunaan hasil UN sebagai salah satu jalur penerimaan mahasiswa baru memang belum dapat diterima oleh semua PTN, mengingat belum tegasnya sistem dalam pelaksanaan ujian nasional kita.
Apabila memang wacana ini akan benar-benar direalisasikan, maka harus ada suatu pertanggung jawaban dengan menerapkan sistem yang akurat dan mampun merealisasikan tujuan nasional pendidikan kita. Sehingga diharapkan hasil UN dapat diintegrasikan dalam penerimaan mahasiswa baru tahun 2013 dan dapat digunakan sebagai instrumen untuk berbagai kepentingan pendidikan.

Harian Jogja, 19 September 2012
-eka_rahmawati- ( 03122012, 11:52)