Kamis, 27 September 2012

Selalu Kuberkata, ALLAH itu Maha Baik

assalamu'alaikum wr.wb

Selalu kuberkata, ALLAH itu Maha Baik

Jeng-jeng :), libur akhir semester dua telah usai dan kini saatnya kembali pada rutinitas yang setahun belakangan ini harus kugeluti. ya, setahun lalu tepatnya 2 Agustus 2012 statusku sebagai seorang siswa telah kutanggalkan dan kini mulai kujajaki sebuah fase baru dalam hidupke sebagai seorang mahasiswa. hmm, pada awal aku masuk SMA, menjadi seorang mahasiswa adalah sebuah impian yang kuanggap begitu sulit untuk kuwujudkan. ya tentu saja, melihat keadaan ekonomi sosial keluargaku yang memang bukan dari keluarga berada. tidak munafik bahwa sekolah tinggi pun membutuhkan dana yang tinggi pula. aku tidak ingin semakin membebani kedua orang tuaku, karena aku pun masih mempunyai dua adik yang masih kecil dan tentunya membutuhkan pendidikan pula. yaa, semuanya memang berputar dalam lingkaran keterbatasan ekonomi.

namun, sejak kelas XII SMA (aku masuk di SMANDA Purworejo tercintaa :) ) pikiuranku muilai terbuka. keinginanku untuk melanjutkan pendidikanku semakin menggebu. ya lingkungan begitu berpengaruh untukku. semangat dari kawan-kawanku, nasehat dari guru-guru kami yang senantiasa memompakan semangat untuk kami dan bahkan keinginan dari kedua orang tuaku sendiri Subhanllah, :'). ya, begitu besar kasih sayang beliau pada kami anak-anaknya. mereka rela mengorbankan segalanya, hanya untuk memberikan yang terbaik untuk anaknya, agar anaknya sedapat mungkin seperti teman-teman yang lainnya.

aku ingin menjadi seorang guru, tepatnya seorang guru SD yang tidak hanya mengajar tapi juga mendidik para anak didiknya. sebuah pekerjaan mulia "pahlawan tanpa tanda jasa" yang menjadi harapan bangsa untuk menjadi "pelita dalam kegelapa" bangsa ini. selain karena keinginanku sendiri (jujur saja, walau di SMA aku masuk jurusan imu alam, tapi aku bingung saat harus memilih jurusan yang serumpun dengan bidang itu,hehe), dorongan orang tua yang ternyata juga menginginkan aku menjadi seorang guru, bahkan mereka telah jauh-jauh hari meminta pendapat dari berbagai pihak tentang pemilihan jurusan ini, termasuk kepada guru-guru SD ku. subhanallah, betapa mereka begitu memikirkan kami, MAMA, BAPAK kami sayang kalian :").

berbekal semua itu, aku pun mengikuti berbagai seleksi masuk perguruan tinggi maupun kedinasan, mulai dari jalur undangan yang alhamdulillah (lho ?? ) aku belum diterima. saat itu aku menambil jurusan PGSD UNS, pend. Bhs.Ing UNY, serta akuntansi UNY. setelah hasil seleksi (yang akunnya pun dibukakan temanku, *sari, agni, dkk) jalur undanganku belum berhasil, aku langsung down. bahkan sempat terfikir olehku untuk tidak melanjutka awal perjuangan itu. tapi orang tua terus mendesakku, hingga aku pun mengikuti SNMPTN  selain itu aku pun mendaftar AMG (Akademi Meteorologi dan Geofisika) dan STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara). 

sebuah anekdot tragisku saat AKAN mendaftar AMG di Gamping, Sleman. sejak awal aku ragu mendaftar AMG ini karena ada persyaratan tinggi badan minimal yaitu 155cm untuk putri. aku sudah mengukur tinggi badanku dan hasilnya **ehmm 155cm tepat.aku pun menjadi ragu untuk mendaftar ini, dan ibuku pun  pada awalnya tidak begitu merestui keinginanku. pembayaran pendaftaran sudah kulakukan di Kutoarjo, sebelum aku berangkat ke Jogja. saat itu kami (aku, uci, winda, khurin, wahyudi, dewi dan satu anak dari SMA 1) berangkat naik bus. posisiku yang sedang berpuasa ditambah suasana yang padat di dalam bus membuat saya pusing dan mual, dan hampir saja kami nyasar karena memang tidak satu pun dari kami yang tahu dan pernah kesana sebelumnya. 

sampai ditempat pendaftaran, bagai petir menyambar ternyata mendaftar pun aku tidak bisa karena tinggi badanku yang kurang 1cm (nangis, malu, sedih tapi setelah diinget *eh begitu konyol)

SNMPTN kuikuti dengan pilihan jurusan PGSD UNY, Akuntansi UNY dan pend,Bio UIN Suka.perjuangan 4 sahabat

dani, me, sari, eva, yekti

*eka, eva, yekti,dani dan rina menggapai cita diiringi berbagai kisah. planning menginap di kos mbak Dian (tapi anehnya, si empunya kos g ada di kos waktu kita mau nebeng bobo) berubah skenaerio karena mbak Dian ada musibah (innalillaahi). nano-nano SNPTN mulai dari keliling seperti anak ilang cari mbak Isti yang menjemput hingga jalan kaki ke Amplas dan  pada malam harinya aku sakit, padahal keesokan harinya harus mengikuti seleksi tahap pertama.

kisah lain,sambil menunggu hasil pegumuman SNMPTN aku pun berusaha menyibukkan diri seraya belajar berkorban untuk mendapat sesuatu dengan bekerja. di sebuah toko Baju Andes di pasar Kutoarjo aku mendapatkan sebuah pelajaran bahwa "hidup itu keras, berkorbanlah untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. pekerjaan adalah amanah, dan harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. dan saat mendapat gaji pertamaku, Subhanallah rasanya senaaang banget walau cuma sedikit. akhirnya, aku tahu bagaimana susahnya untuk mendapat satu rupiah yang sering kita pandang remah.

hmm..ada sebuah impianku semenjak kecil yang sekali aku wujudkan yaitu bersekolah di STAN. aku mendengar kisah ini dari tetanggaku yang berlatar belakang ekonomi yang hampir serupa.aku pun mendaftar STAN, walau akhirnya hanya selesi administrasi yang ku ikuti.hehee

waktu pengumuman SNMPTN pun tiba, dan lagi-lagi aku mengetahui hasilny dari temanku Dani yang membuka akun SNMPTNku. alhamdulillah sujud syukur, ku diterima di PGSD UNY. namun kembali aku termangu, biaya yang harus kubayarkan tidak sedikit dan orang tuaku belum mempunyai anggaran yang cukup untuk itu, akhirnya dengan semangat persaudaraan yang tinggi, bahu membahu keluarga membantu biaya pendaftaran sekolahku. masih kuingat betul, malam itu malam Kamis, dimana Kamis merupakan batas akhir pembayaran biaya registrasi dan uang yang ada belum mencukupi. dengan penuh keikhlasan dan pengorbanan tanpa pamrihnya, kedua orang tuaku pergi ke rumah saudara dan alhamdulillah uang itu sudah terkumpul malam harinya untuk kubayarkan keesokan paginya.

setelah resmi diterim sebagai maba UNY, bersama teman, bude Bambang aku berusaha mencari beasiswa, setidaknya untuk mengurangi beban kedua orang tuaku. berbagai cobaan yang kulauli dengan semangat dan dukungan semuanya akhirnya memberikan sebuah pengharapan baru. Alhamdulillah, Allah SWT maha besar pengajuan beasiswaku diterima. 

kini tugasku tidak hanya bertanggung jawab atas keputusanku untuk mejadi seorang mahasiswa. nasehat orang tua, saudara, serta tanggung jawab kepada negara yang telah membiayai pendidikan saya ini. dan yang terutama kepada Allah SWt.

semoga saya bisa menjadi salah satu pelita untuk negeri ini. aamiin

*mama Saropah, Bapak Kemiso, Fitri DF, Saskia NA, keluarga dan teman-teman semua, hanya ALLAH SWT yang mampu membalas semua amal baik kalian. aammiin. semoga ada pelajaran yang kita petik dari sepenggal kisah ini.

three sista:)

mari kita berjuang untuk dan hanya kepada ALLAH pada akhirnya..^^

"RENUNGKANLAH, NIKMAT MANA YANG KAMU DUSTAKAN *eka!!!"

wassalamu'alaikum wr.wb

-eka_rahmawati-


me, my beloved mom, my litsista, *saski

wakhi, sari n miftah

 

                                                                                                                                                                    eka_rahma
                                                                                                                                                                                                  28 September 2012, pkl 01:10 am